BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Monday, March 30, 2015

Bertahan Hingga 50 tahun, Ini Rahasia Jalan Rusia di Palangkaraya

Bertahan Hingga 50 tahun, Ini Rahasia Jalan Rusia di Palangkaraya


Siapa sangka Indonesia punya jalan berkualitas 'Super' berusia lebih dari 50 tahun dengan kondisi jalan masih baik dan mulus. Jalan sepanjang 34 km tersebut membentang dari Kota Palangkaraya-Tangkiling, Kalimantan Tengah, padahal jalan ini dibangun di atas permukaan lahan gambut yang labil. Jalan ini biasa disebut Jalan Rusia atau Jalan Tjilik Riwut.

Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) P. Subagyo menjelaskan, keunggulan jalan ini terutama disokong dari baiknya perencanaan konstruksi jalan yang dibangun era Pemerintahan Presiden Soekarno, pada tahun 1960-an.

"Khusus untuk jalan itu, itu kan tanah gambut digali sepanjang area yang akan dijadikan jalan. Setelah digali baru ditimbun sirtu (pasir batu). Karena ditimbun, ada konsolidasi (penguatan) strukur tanah makanya struktur jalannya kuat," katanya kepada detikFinance, Senin (30/3/2015).

Metode ini bisa diterapkan karena permukaan gambut di jalur yang membentang dari Palangkaraya hingga Tangkiling, Kalimantan Tengah tersebut tidak terlalu tebal.

Jalan ini dibangun di era Pemerintahan Presiden Soekarno dan melibatkan banyak insinyur dari Rusia. Hal ini lah yang menjadi awal jalan tersebut mendapat julukan jalan Rusia. Teknik sipil yang diterapkan dalam pembangunan jalan ini dipandang sebagai yang paling efektif diterapkan untuk permukaan gambut hingga saat ini.

"Konsolidasi dengan pengerukan itu cocok untuk yang permukaan gambutnya tidak terlalu dalam. Median sekitar 2 meter," tuturnya.

Namun bukan berarti permukaan gambut yang dalam tidak bisa diterapkan dengan pola yang sama. Sedalam apapun permukaan gambut masih bisa diterapkan dengan konstruksi yang diterapkan di jalan ini. Sayang hal ini dianggap tidak efisien lantaran bila permukaan gambut terlalu dalam maka waktu dan biaya yang diperlukan menjadi lebih besar.

"Tapi harus perhitungkan masalah waktu dan biaya. Kalau terlalu dalam ada metode menggunakan pondasi pile (pondasi dengan tiang pancang). Secara biaya ini lebih murah. Karena kalau untuk mengeruk lahan gambut ke dalam 8 meter, waktunya akan sangat lama dan biayanya sangat besar," tuturnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Kerja Wilayah II Kalimantan Tengah Yulianus Simpei mengatakan selain perencanaan yang baik, faktor pemeliharaan juga memegang peranan penting terhadap jalan ini.

"Pemeliharaan dilakukan secara berkala/rutin setiap ada lubang segera ditutup. Disamping struktur tanah yang baik dan drainase juga, faktor overload sangat berpengaruh terhadap kondisi jalan. Untuk itu kami bekerjasama dengan instansi terkait untuk menerapkan jembatan timbang," jelasnya.


SUMBER  (finance.detik.com)


LAIN KALI PROYEK JALAN, JEMBATAN, PELABUHAN DLL... DISERAHKAN KE RUSSIA AJA ... BIAR RUSSIA YANG BANGUN DAN BISA WAET PULUHAN TAHUN ...

TAPI PASTI NANTI ADA YANG TERIAK2 ... "TAFIR", KOMUNI, ANTEK KOMUNIS, PKI DLL....

YOU KNOW LAHHH .... THIS IS INDONESIA



Link: http://adf.ly/1CNJkf
FFFFFF

Blog Archive