BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Monday, February 16, 2015

[Mulustrasi] Di Yogya, Diperingati Hari Vagina/ Vagina Day

Di Yogya, Diperingati Hari Vagina/ Vagina Day
Sebanyak 60 aktivis menari diiringi musik untuk memperingati Hari Kebebasan Organ Vital Wanita yang jatuh pada 14 Februari 2015 di depan Gedung Agung Yogyakarta. Peringatan tersebut merupakan gerakan global melawan kekerasan terhadap perempuan bernama One Billion Rising. Gerakan itu juga mengajak satu miliar perempuan dan siapa pun untuk bersolidaritas menolak kekerasan dan pemerkosaan.

Aktivis bergerak dari Taman Budaya Yogyakarta hingga depan Gedung Agung Yogyakarta. Mereka membawa spanduk bertuliskan: don't tell me how to dress—bukan tubuh perempuan yang diatur tapi nafsu. Tema gerakan global kali ini adalah Revolusi untuk Keadilan dan Kesetaraan.

Di Yogya, Diperingati Hari Vagina/ Vagina Day
Mereka yang terdiri atas aktivis, ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, mahasiswa, dan PSK menari bebas-lepas di bawah guyuran hujan. Dua pipi aktivis berhiaskan dua strip garis berwarna pink. Gerakan menari bersama itu telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. "Menari itu mendobrak, menyenangkan, suci, membebaskan, menularkan, dan menerobos aturan diskriminatif yang mengikat," kata relawan One Billion Rising, Tia Setiyani.

Di Yogya, Diperingati Hari Vagina/ Vagina Day
Mereka pada hari itu mengundang masyarakat menari di kamar, kantor, rumah, sekolah, rumah kos, dan di mana saja. Tia mengatakan terjadi sejumlah serangan terhadap perempuan. Pada November 2014, seorang mahasiswi Yogyakarta melapor ke polisi karena menemukan kamera CCTV di toilet pemondokan. Kamera itu dipasang oleh pengelola pemondokan agar dapat melihat perempuan mandi.

Di Yogya, Diperingati Hari Vagina/ Vagina Day
Pada September 2014, pemerkosaan dan pembunuhan dialami seorang remaja putri oleh orang tak dikenal. Pada Agustus tahun yang sama, siswi melapor ke polisi karena diremas payudaranya saat berkendara di jalan. Ada pula seorang siswi diperkosa beramai-ramai dan dibunuh dengan cara dibakar pada 2013.

Data PBB menyebutkan satu dari tiga perempuan (35%) di seluruh dunia pernah mengalami kekerasan. Di Indonesia setiap hari ada 20 perempuan menjadi korban kekerasan. Sebanyak 50 persen kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia adalah pemerkosaan. "Banyak kasus kekerasan yang belum terungkap," kata dia.

Komnas Perempuan mencatat pada Maret 2014 terdapat 269.760 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani pada 2013. Sebanyak 65 persen kasus kekerasan dialami istri, 21 persen kekerasan dalam pacaran, 7 persen kekerasan dialami anak perempuan, dan 6 persen kekerasan lain.

http://www.tempo.co/read/news/2015/0...n-Vital-Wanita

kalo hari Vagina Day kenapa anunya tetap disembunyiin yah?

Link: http://adf.ly/12anWL
FFFFFF

Blog Archive