Kongres PAN, Amien Rais Serang Hatta

MINGGU, 01 MARET 2015



TEMPO.CO, Nusa Dua: Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, menyindir sikap Ketua Umum Hatta Rajasa setelah pemilihan presiden 2014 lalu. Sindiran disampaikan saat Amien berpidato dalam pembukaan kongres partai itu di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu malam, 28 Februari 2015.

"Saya ingin meluruskan satu hal. Saya harus meluruskan sejarah," kata Amien. Lantas mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menceritakan peristiwa pada 30 September 2014.

Tanpa menyebut nama Hatta dan partai, Amien bercerita, malam hari pada tanggal itu, sebuah partai menengah menggelar rapat harian di markas mereka. Namun tiba-tiba sang ketua umum meninggalkan rapat dengan alasan ingin bertemu tokoh-tokoh dari Koalisi Prabowo Subianto.

"Ternyata, satu jam kemudian, di Detik.com, sang ketum itu bukan pergi menemui tokoh Koalisi Prabowo, tapi pergi ke rumah Pak Surya Paloh untuk bertemu Pak Jokowi," ujar Amien.

"Siapa ketua umum itu? Saya lupa namanya," Amien melanjutkan. "Jadi saya minta kita lurus. Jangan bohong. Apa adanya."

Hatta merespons ucapan Amien. Menurut Hatta, tak ada yang dirahasiakan atas apa yang terjadi pada tanggal itu. Ia mengatakan bertemu Jokowi untuk mengucapkan selamat lantaran memenangi pemilihan presiden. "Saat itu saya bersama Zulkifli Hasan dan Edi Yosfi," kata Hatta.

Setelah pertemuan, Hatta melanjutkan, ia kemudian bertemu tokoh-tokoh Koalisi Prabowo. "Saya jelaskan hasil pertemuan itu ke mereka," ujarnya. Menurut Hatta, sebagai calon yang bersaing pada pemilihan presiden, tak elok jika ia tak mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi.

Meski begitu, Hatta tak menganggap ucapan Amien sebagai bentuk serangan terhadap dirinya sebelum bertarung menghadapi Zulkifli Hasan untuk merebut kursi ketua umum partai matahari pada kongres kali ini. "Saya tak tahu," ucapnya.

Ia juga tak ingin berkomentar ihwal motif Amien menyampaikan sindiran itu. "Saya tidak usah dipancing-pancing. Saya tidak mau," kata Hatta. Ia menyatakan tetap menghormati Amien sebagai tokoh bangsa dan pendiri partai.

Adapun dalam kongres kali ini Amien menyatakan dukungannya untuk Zulkifli. Amien menganggap ketua umum sebaiknya hanya menjabat satu periode demi regenerasi. Kongres berlangsung pada 28 Februari hingga 2 Maret 2015. Pemilihan ketua umum dilakukan pada hari terakhir kongres.


PRIHANDOKO

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...s-Serang-Hatta



Link: http://adf.ly/15StNx
FFFFFF