BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Wednesday, March 25, 2015

Perbudakan Orang Myanmar di Indonesia



Investigasi Associated Press

BENJINA, Indonesia (AP) —

Beberapa budak Burma duduk di tanah dengan pandangan menerawang dibalik jeruji karatan kandang mereka yg terkunci.

Tak jauh dari situ, pekerja lain mengangkut hasil tangkapan laut yang akan dikirim ke restoran dan supermarket bahkan toko makanan binatang di Amerika.

Delapan orang yang dikurung sempat memikirkan kabur. Mereka cuma dikasi makan beberapa gigit nasi dan kare sehari, dan tempat tinggal yang cuma cukup buat berbaring.

Orang2 yang diwawancarai AP umumnya datang dari Myanmar yang didatangkan melalui Thailand dan kemudian dipaksa untuk menjadi pelayan. Ikan hasil tangkapan dikirim kembali ke Thailand kemudian dipasarkan.

Benjina terletak di Kepulauan Maluku. Sekitar 3500 orang tinggal di desa yang terbagi dua antara dua pulau.

Pelabuhanna dimiliki oleh Pusaka Benjina Resources, yang gedung 5 tingkatnya terlihat mentereng dan juga memiliki kandang buat para budak. Pusaka Benjina tidak menjawab telepon dari reporter dan menolak menemui wartawan di kantornya di Jakarta.

Apa kata Menteri Susi
Susi Pujiastuti bilang bahwa ia sering mendengar isu perusahaan ikan yang mengurung orang di sel. Dia menambahkan bahwa kapal Benjina dimiliki oleh orang Thailand (tentu saja stafnya orang sini), walaupun memiliki lisensi Indonesia, suatu hal yang umum ditemui akibat praktik pemalsuan.

Dia bilang dia sangat sedih mendengar berita perbudakan di Benjina.
"Saya sangat sedih dan kehilangan napsu makan dan tak bisa tidur", dia bilang, "mereka membangun bisnis di atas perbudakan dan pencurian"

Sisanya baca sendiri ah. Capek nerjemahinnya
Associated Press  (bigstory.ap.org)

budak yang dikerangkeng
Perbudakan Orang Myanmar di Indonesia
penjaga sedang mengawasi para budak
Perbudakan Orang Myanmar di Indonesia

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."





Link: http://adf.ly/1BflFU
FFFFFF

Blog Archive