BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Tuesday, March 3, 2015

Sedih... !! Harga Beras Berangsur Turun..

Di sini gue ngrasa sedih.. Karna musim panen belum di mulai , harga sudah Turun...

Pemerintah belum bisa Mensejahterakan Petani...



Sedih... !! Harga Beras Berangsur Turun..
SURABAYA – Harga beras yang sempat melambung hingga Rp 11 ribu per kilogram (kg) berangsur turun dalam dua hari terakhir. Seorang pedagang beras di Bendul Merisi, Sa'ad, menuturkan bahwa kondisi itu terjadi karena pasokan yang datang lebih lancar daripada biasanya. Beberapa daerah seperti Lamongan juga mulai panen padi. "Kabar yang saya dapat, sepekan lagi Madiun juga panen. Kalau sudah begitu, pasti turun lebih drastis," ujar dia saat ditemui Senin (2/3).


Sa'ad mengungkapkan, operasi pasar yang digelar pemerintah juga punya efek langsung terhadap harga beras. Operasi itu membuat permintaan semakin terkendali. Dengan begitu, harga beras tidak merangkak naik terus.

"Mungkin karena dari banyak operasi pasar, turunnya juga lumayan," imbuhnya.Di tokonya, dia menjual beras dengan kualitas paling rendah seharga Rp 235 ribu per 25 kg atau Rp 9.400 tiap kg. Beras dengan jenis yang sama sepekan lalu dia jual Rp 9.800 per kg. Pada kondisi normal, harganya hanya Rp 7.400. Sedangkan beras dengan kualitas paling bagus dihargai Rp 260 ribu per 25 kg. Itu harga yang bertahan sejak dua hari lalu. Sebelumnya, kisaran harganya Rp 205 ribu.


Sa'ad menuturkan, penurunan harga beras kualitas bagus memang tidak bisa serta-merta banyak. Penurunannya lebih lambat daripada beras dengan kualitas menengah ke bawah. "Maklum, yang mahal punya konsumen tersendiri. Ketersediaannya juga lebih sedikit," imbuhnya.

Meskipun harga beras berangsur turun, Pemkot Surabaya tetap melanjutkan operasi pasar di kantong-kantong perkampungan padat penduduk. Pemkot menargetkan harga beras harus kembali seperti sediakala, sebelum ada kenaikan. Baru setelah itu, operasi pasar dihentikan. "Kalau sebelumnya naik seribu, ya harus turun sebanyak itu atau paling tidak mendekati," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Surabaya Widodo Suryantoro kemarin.


Sesuai dengan rencana, operasi pasar yang digelar disperdagin berlangsung sampai Jumat (6/3). Bila belum sesuai target, mereka melanjutkan operasi pasar di kelurahan lain, di luar sepuluh kelurahan yang telah ditunjuk. Lokasinya tentu di kawasan padat penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.


Pemkot juga mengantisipasi potensi perubahan harga pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti premium dari Rp 6.700 menjadi Rp 6.900. Dikhawatirkan kenaikan itu juga memicu kenaikan harga komoditas utama.


Sementara itu, Polrestabes Surabaya juga merespons kenaikan harga beras dan potensi penimbunan beras oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Kemarin polisi mendatangi pedagang beras di Jalan Karang Tembok. Inspeksi mendadak (sidak) yang dipimpin Wakasatbinmas Kompol Mujito itu mendatangi Toko Tugu Buaya. "Selama ini, banyak masyarakat yang resah karena beli beras di atas harga yang ditetapkan," terang Mujito.


Sidak dimulai sekitar pukul 11.00. Semua karung yang masih disimpan di dalam gudang tak luput dari pemeriksaan petugas. Pemiliknya kooperatif saat polisi memeriksa barang dagangan tersebut.

Selain mengawasi harga, polisi memeriksa kualitas beras-beras tersebut. Korps berseragam cokelat itu khawatir penjual berbuat curang dengan mengoplos beras yang berkualitas jelek. Polisi juga sempat bertanya kepada beberapa pembeli terkait dengan keluhan mereka. Saat ini rata-rata pembeli sudah tidak mempermasalahkan harga beras yang dijual di toko itu. Informasi yang diterima dari para distributor, stok beras seminggu ke depan akan berlimpah. Sebab, panen raya segera terjadi. "Minggu depan ada kiriman beras dari Lamongan," imbuh Mujito.


Sementara itu, Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya Kompol Widjanarko menambahkan, bila mendapati penjual atau distributor yangmbeling, warga bisa langsung melapor kepada polisi. Pihaknya akan menindak tegas para pedagang tersebut bila benar-benar ditemukan kecurangan. "Kami terima pengaduan dari masyarakat," jelasnya. sumber  

Link: http://adf.ly/16HPsv
FFFFFF

Blog Archive