BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Saturday, February 7, 2015

jakarta Bukan Tempat Membahagiakan Bagi Para Jomblo

Jakarta, HanTer – Kendati Kota Jakarta memiliki berbagai daya tarik, namun ternyata sebagian besar jomblo atau mereka yang belum memiliki pasangan hidup mengaku hidup di Jakarta tidak membahagiakan. Berdasarkan hasil survei indeks kebahagiaan penduduk 2014 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, warga Jakarta yang tidak menikah hidupnya tidak lebih bahagia dari para jomblo yang tinggal di Riau, Maluku dan Kalimantan Timur.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DKI Jakarta, Sri Santo Budi mengatakan meski dilihat dari indeks kebahagiaan penduduk Kota Jakarta melampui angka nasional, namun Jakarta bukan provinsi dengan penduduk paling bahagia di Indonesia.

Dari survei yang dilakukan terhadap 1.129 rumah tangga, BPS DKI mencatat indeks kebahagiaan penduduk Jakarta mencapai angka 69,21. Angka ini lebih besar dari indeks kebahagiaan nasional sebesar 68,28.

Adapun tiga kota yang memiliki indeks kebahagiaan tertinggi diantara 33 provinsi di Indonesia adalah Riau dengan angka 72,42; Maluku dengan indeks 72,12 dan Kalimantan Timur dengan indeks 71,45.

"Dari survei yang kami lakukan, kami menemukan beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari indeks kebahagiaan DKI Jakarta. Berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, salah satunya, ternyata yang belum menikah paling tidak bahagia dari nasional," kata Sri di kantor BPS DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).

Dipaparkan lebih lanjut, indeks kebahagiaan paling rendah terdapat pada rumah tangga dengan anggota rumah satu orang atau lajang, dengan indeks 66,96. Indeks kebahagiaan paling tinggi pada rumah tangga dengan anggota rumah tangga dua orang yang mencapai 69,71.

"Jadi ada kecenderungan, semakin banyak jumlah anggota rumah tangga indeks kebahagiaan akan semakin tinggi. Tetapi menurun kembali pada rumah tangga dengan jumlah anggota rumah tangga tujuh orang lebih," ujarnya.

Kemudian, penduduk berstatus menikah dan cerai mati cenderung relatif sama indeks kebahagiaannya, yaitu masing-masing 69,32 dan 69,29. Penduduk yang berstatus belum menikah lebih rendah indeks kebahagiaannya dibandingkan pasangan yang cerai hidup. Yakni 67,76 untuk penduduk yang belum menikah dan 67,90 untuk penduduk yang cerai hidup.  

Sri mengungkapkan, indeks kebahagiaan juga ditentukan dengan tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak atau belum sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah sebesar 63,99. Sedangkan indeks kebahagiaan tertinggi dimiliki oleh penduduk dengan tingkat pendidikan S2 dan S3 sebesar 79,78.

Karena semakin tinggi tingkat pendidikan, akan semakin meningkatkan pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaan.

"Pada tingkat pendapatan lebih rendah dari Rp7,2 juta per bulan, indeks kebahagiaan mencapai 76,21. Sedangkan pada tingkat pendapatan Rp1,8 juta per bulan, indeks kebahagiaannya hanya 62,35," paparnya.

Adapun, aspek yang menggambarkan indeks kebahagiaan berdasarkan kepuasan terhadap kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan dan kondisi keamanan.
(Sammy)

http://harianterbit.com/m/welcome/re...gi-Para-Jomblo

uda macet banjir mahal hidup sekarang ini ahok mana ahok

jakarta Bukan Tempat Membahagiakan Bagi Para Jomblo

jakarta Bukan Tempat Membahagiakan Bagi Para Jomblo

jakarta Bukan Tempat Membahagiakan Bagi Para Jomblo

Link: http://adf.ly/zRTg8
FFFFFF

Blog Archive