BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Monday, March 2, 2015

Bokir: Mengapa Ahok Tidak Laporkan Mark Up Busway di Era Jokowi

Bokir: Mengapa Ahok Tidak Laporkan Mark Up Busway di Era Jokowi




Meme (dibaca: mim) sudah menjadi bagian dari budaya politik Indonesia. Setiap peristiwa politik yang terjadi belakangan ini selalu diikuti dengan kehadiran montase berisi gambar karakter tertentu yang umumnya disertai rangkaian kata untuk memperkuat mimik karakter tersebut.

Gambar dan/atau kata-kata di dalam montase itu terus berputar hingga seringkali tak diketahui lagi siapa individu pencipta sebuah meme. Dalam perjalanannya, ia bisa saja mendapatkan sentuhan bebas dari individu lain.

Demikian juga dalam drama politik terakhir antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok melawan DPRD DKI Jakarta. Ahok menuding DPRD telah menyusupkan mata anggaran siluman di dalam RAPBD DKI Jakarta 2015.

Tidak tanggung-tanggung, Ahok pun membawa masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tindakan Ahok disambut gembira para pendukungnya yang lantas menyamakan tindakan DPRD DKI Jakarta menyusupkan anggaran siluman" itu dengan aksi pembegalan atau perampasan paksa sepeda motor yang belakangan kerap terjadi.

Tetapi tidak semua meme memperlihatkan dukungan untuk Ahok.

Ada juga yang mempertanyakan langkah dan ketulusan Ahok. Misalnya, montase yang diketahui beredar hari ini (Minggu, 1/3) yang menyandingkan gambar Ahok yang sedang menunjuk keningnya sendiri dengan gambar komedian Betawi Bokir.

Di bawah gambar Ahok tertulis kalimat:

"UPS harganya 5,8 miliar, masuk akal? Mikir!"

"Ini anggaran siluman di APBD DKI 2015."

"Ini saya laporkan KPK."

Sementara di bawah gambar Bokir yang dalam montase itu disebut sebagai atasan rakyat tertulis kalimat-kalimat yang lebih panjang, sebagai berikut:

"Ente lapor aje. Nah itu kan baru draft APBD 2015, uangnya aja belum cair. Korupsinya dimane? Kenape ente rubah dan gak sesuai ame yang disetujui di paripurna antara ente dan DPRD. Itu namanya langgar aturan UU."

"Mestinya ente ajuin ke Mendagri. Apa adanya nanti kalau kagak disetujui, ya baru diajuin revisi ke DPRD lagi. Bukannya ente rubah sendiri versi e-budgeting."

"Nah pengadaan UPS APBD 2013-2014 saat teman loe yang Presiden Dewa itu masih jadi Gubernur DKI kenapa ente gak berani lapor. Kan ade juge tuh UPS yang udah dibeli tapi gak dipake. Ame mark up pembelian busway. Cume Kadishub yang loe jadiin kambing hitam. Loe berdua cuci tangan."

"Ame kebocoran APBD DKI 2013 yang ditemuin BPK Rp 1,54 triliun, kok ente diem aje?"

Pembicaraan antara Ahok dan Bokir tentu saja tidak pernah terjadi.

Lahir dengan nama Muhammad Bokir bin Dji'un di Cisalak Pasar, Bogor, tahun 1925, Bokir meninggal dunia pada 2002 lalu.

Walau telah cukup lama meninggal dunia, namun ketenaran Bokir masih terekam di benak masyarakat Indonesia karena karakternya yang khas. Terus terang adalah salah satu sifat yang menonjol dari Bokir.

Adapun soal isi dialog di dalam meme itu, adalah Anda, ya Anda pembaca, yang bisa menilainya.

Seperti kata Cak Lontong: mikir. [dem]

Makzulkan Ah Hoax 


Bokir: Mengapa Ahok Tidak Laporkan Mark Up Busway di Era Jokowi

Link: http://adf.ly/15oPUM
FFFFFF

Blog Archive