VIVA.co.id- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) membeberkan kronologi kasus yang berujung vonis mati atas Yusman Telaumbanua dan Rasula Hiaoleh Pengadilan Negeri Gunungsitoli yang diduga penuh rekayasa.Putri Kanisia, Kepala Divisi Pembela Hak Sipil Politik Kontras, menjelaskan, kasus ini terjadi pada tahun 2012, di mana ada tiga orang yang menjadi korban, mereka adalah orang yang sedang mencari tokek.Menurutnya, Yusman salah satu dari terpidana pada waktu itu, bekerja di rumah salah satu korban yang bernama Jimmy Trio Girsang."Jimmy menanyakan kepada Yusman, di manakah dia bisa membeli tokek.Nah, waktu itu Yusman mengatakan bahwa kakak iparnya memiliki tokek yang akan dijual," ujar Putri.Singkat cerita, tiga orang korban tersebut tertarik untuk membeli tokek itu, dan mereka pun membuat janji. Akhirnya ketiga korban berangkat dari Karo menuju Nias.Di tengah jalan, Rusulah yang juga satu dari dua terpidana mati itu meminta tukang ojek untuk menjemput ketiga orang tersebut dari tengah kota, tepatnya dari alun-alun kota Nias untuk ke rumah Rusulah."Tukang ojek pun menanyakan kenapa orang tersebut mau datang larut malam, di atas jam 10 malam waktu setempat," kata Putri.Kemudian Rusulah menyampaikan kepada tukang ojek, bahwa ketiga korban tadi adalah orang yang akan membeli tokek dengan jumlah kurang lebih bernilai Rp500 juta. Mengetahui uang yang dibawa dalam jumlah yang besar, si tukang ojek tersebut berpikir bahwa orang yang datang adalah orang kaya yang mempunyai uang banyak.Sesampainya korban dan tukang ojek di lokasi, Yusman dan Rusulah menyusul ke tempat tersebut. Kaget bukan kepalang, ternyata salah satu tukang ojek tersebut sudah membawa parang dan sudah bersiap untuk menghajar ketiga pembeli tadi. Alhasil,Yusman dan Rusulah ketakutan karena melihat majikannya dan kedua temannya itu akan dihabisi.Salah satu pelaku mengatakan untuk meminta keduanya segera pergi dari tempat itu dan untuk tidak terlibat. Tanpa berpikir panjang, kedua terpidana tersebut pergi, tetapi karena penasaran mereka berdua mengikuti kemana si pelaku ini membawa pergi tiga orang tersebut dan mereka membawanya ke sebuah perkebunan.Di situlah mereka melihat dengan jelas, di mana keempat pelaku tukang ojek tersebut menghabisi ketiga nyawa korban. Tak cukup di situ, para pelaku juga menyiramkan bensin kemudian membakar mayat korban. Setelah dibakar, mayat korban baru dikubur.Karena ketakutan dengan melihat hal tersebut, terlebih salah satu korban adalah majikan Yusman, dia kabur ke tempat lain. Hal tersebut yang membuat kepolisian curiga bahwa remaja tamatan SD itu merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pembunuhan tersebut."Padahal, kaburnya dia karena ketakutan. Kejadiannya bulan April 2012, sedangkan mereka berdua ditemukan bulan September 2012," ujarnya.Putri menambahkan, dalam kasus ini KontraS menduga karena Polisi tak juga menemukan tukang ojek yang menjadi DPO, akhirnya aparat menciduk dua orang saksi tersebut dan kemudian diadili."Karena gagal menemukan pelaku sebenarnya, akhirnya yang diadili adalah pelaku tambahan yang menyaksikan, yang seharusnya menjadi saksi, bukan malah kemudian diperiksa oleh kepolisian dilanjutkan ke pengadilan dan divonis hukuman mati," terang Putri.Sebagaimana diketahui, Yusman Telaumbanua alias Aris bersama Rusula Hia alias Ama Sini, dijatuhi vonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara, pada Mei 2013, terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Kolimarinus Zega, Jimmi Trio Girsang, dan Rugun Br. Haloho.Atas putusan tersebut, Kontras menilaivonis hukuman mati oleh Majelis Hakim di PN Gunungsitoli terhadap terdakwa yang masih berusia 16 tahun, ketika divonis itu bertentangan dengan Pasal 6 UU Nomor 11 Tahun 2012, tentang Sistem Peradilan Anak."Menurut UU nomor 11 tahun 2012 tentang Peradilan Pidana Anak menyatakan, anak yang dituntut dengan vonis mati, atau seumur hidup tidak boleh lebih dari 10 tahun, atau setengah dari hukuman orang dewasa.
Sumber : http://m.news.viva.co.id/news/read/6...g-divonis-mati
Baru ketahuan saat menunggu eksekusi, masih berapa kasus serupa yg belum terungkap? benar2 cermin lemahnya penegakan hukum, semoga ini awal hukum benar2 jadi panglima dan tidak disalahgunakan dg alasan apapun
Link: http://adf.ly/1Aj4EH
FFFFFF
BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK
Friday, March 20, 2015
Kronologi Kasus Bocah 16 Tahun yang Divonis Mati
Posted by admin on 8:13 PM
Blog Archive
-
▼
2015
(3075)
-
▼
March
(1183)
- [LUMRAH KATANYA] Ini 2 Menteri Jokowi yg salah tap...
- [Pesta Pora dimulai] Ini Alasan Menpan Cabut Laran...
- Jaga kestabilan beras, Ahok suntikan modal Rp 1,5 ...
- Sopir Angkot Dipukuli
- 84 Persen Usaha Kecil di Jakut Sudah Pakai Autodebet
- (NO BONGKAR, NO BENTO) Akhirnya Iwan Fals Dapat ja...
- [AMPUTASI SULTAN?] Perda Istimewa Yogyakarta Disah...
- [ wauuuwww... ] Suryadharma Minta KPK Bayar Ganti ...
- Tak Ada Konflik Partai akibat Keputusan Menteri di...
- Digerebek Saat Mandi, Begal Kabur Hanya dengan Pak...
- (Kagum mereka Ums) Media Asing Sorot Modifikasi Ek...
- Iwan Fals Hibur Kepala Daerah se-Indonesia gan...
- Ahok Persilakan PNS DKI Mundur Bila Tak Mampu Bers...
- Tentara Bongkar Penimbunan 6,3 Ton Pupuk Milik Ist...
- Jokowi : Ayo Nonton Film Indonesia !!
- NU Dan Muhammadiyah Mendukung Pemblokiran Situs Ra...
- Terbongkar! 3 Kedok Begal Motor: Drama Mogok hingg...
- ( Berita Cium Tangan ) Ini Pernyataan Yuddy Terkai...
- Ups...Australia Bocorkan Data Pribadi Jokowi
- Teror Bom Kompas TV: Awas Media-media Kafir
- AL China Tiba Lebih Cepat dari TNI Saat Menyelamat...
- Generasi Muda Toga Sihombing Boru-bere Terbentuk D...
- Kecamatan Purba Tua Sukseskan Program Bupati Taput...
- TNI Serbu Tempat Kelompok Santoso di Poso Hari Ini
- inilah konsep bandung metropolis
- Pemblokiran Situs Internet oleh Kominfo Dapat Krit...
- Farhat Abbas: Gagal Masuk KPK, Capres, Loloskah Bu...
- Dokter-Dokter Juga Kecewa pada Jokowi
- Tegur Suami Saat Asyik Bermain Judi, Istri Dianiay...
- [Heboh di Twitter] Pakar IT Onno W Purbo Protes Si...
- Gempa Bumi Kembali Menimpa Bumi Pertiwi
- [Ciee yg ganti nama] Mutiara yg mencari kepercayaan
- Pencanangan HUT DKI Difokuskan di Kota Tua
- [Nasbung UnHappy] Pemerintah Happy Banyak Smelter ...
- Kisah Nyata... Ketika Reza Rahadian Todong Jokowi ...
- (Polling utk Prov Jabodetabek) Jalan Tak Berujung ...
- Ratusan Pasien BPJS di RSUD Ini Terpaksa Menginap ...
- Kronologi Brigadir S Sampai Diborgol di Dekat Tian...
- Bacakan Pembelaan, Raden Nuh "TrioMacan" Sebut BAP...
- Bupati Taput Nikson Nababan : Tes Urine Bagi Pejab...
- Tokopedia Diguncang Iklan Palsu Soal Video Wasiat ...
- Bupati Taput Nikson Nababan : Mari Kita Budayakan ...
- (Ada yang percaya?) Harga BBM Naik Rp 500/Liter, I...
- Bupati Taput Nikson Nababan Tuntut SKPD Segera Sus...
- Petugas Dishub Ditemukan Tewas di Jl Akses Marunda
- Akibat Korek Api, 4 Rumah & 1 Gereja Terbakar
- Meski Ada KAA, Jokowi Tetap Akan Eksekusi Terpidan...
- ( Engga punya kantor ) PREMAN VS FRAKSI GOLKAR REB...
- BREAKING NEWS: 2 Anak Buah Ahok Tersangka Korupsi UPS
- Harga BBM Naik, Sejumlah Harga Bahan Pokok di Yogy...
- Brigjen Didik Purnomo: Pengabdian 32 Tahun Saya Be...
- Waauu, Bu Risma Masuk 50 Pemimpin Terbaik
- Yorrys: Saya Akan Pecat Bamsoet dari Golkar!
- Bertahan Hingga 50 tahun, Ini Rahasia Jalan Rusia ...
- [Mencla-Mencle] Eksekusi Bali Nine Belum Jelas, Ja...
- WOW.....Penjahat BLBI Biayai Buku Biografi Jokowi ...
- Posting Polisi Rasis Di Facebook, Pria Ini Dicokok...
- Golkar kubu Agung akan gulirkanhak angket Lapindo
- Dibangun Rusia, Ini Jalan Mulus dan Jarang Rusak D...
- [adeknya Olga goblok] Foto Dokter Hormati Jenazah ...
- Gara-gara Ngasi Nama Sapi "USB", Ahok Didemo
- Polisi Ini Diikat Di Halaman Mapolsek Karena Konsu...
- WOW...Menteri Yohana Akan Dipolisikan Fron Pembela...
- 7 Fakta Meningitis yang membuatOlga Syahputra Meni...
- Di Garut, Bupati Dimakzulkan Karena Langgar Etika,...
- Bandung Jadi Kota Percontohan Antikorupsi
- Dukung Program Pemprov Jabar, Ridwan Kamil Imbau S...
- Internet Indonesia Masih Terbelakang di ASEAN
- LION AIR Kembali Terlantarkan Penumpang Tujuan Mak...
- 1 April Polda Metro Gelar Operasi Simpatik
- Mengenang Galaknya PDIP Tolak Kenaikan BBM
- "Di Jakarta, Ternyata Orang Mau Mati Saja Susahnya...
- Laporan dari Turki: Begini Cara WNI Bergabung ke ISIS
- Menteri Susi Prihatin: Budak Kapal Dicambuk dan Di...
- Video Mesum Pelajar SMP ‘Huh Amis’ Gegerkan Warga ...
- Menteri Desa Kaget Lahan Trans Diperjualbelikan
- [ Pusing pala BArBIe ] Menteri Yohana Akan Dipolis...
- Hitung-hitungan Harga BBM Tak Dibuka ke Publik, Pe...
- POLISI DIIKAT DITIANG BENDERA
- [Buat Rakyat Apa?] Presiden Jokowi Bawa 'Oleh-oleh...
- [ wkakaakakka.... ] Ansor Tolak Karaoke Beroperasi...
- Satu Tewas, Sembilan Terkubur Longsor Tebing Setin...
- Ibu Kaget Sang Anak Jadi Begal Motor, Ibu Sedih Me...
- ( calon thread sepi ) Mulai Senin Besok, Warga Kot...
- Rezim Jokowi Gan..
- Diduga Tilep Uang, Ketua DPC PDIP Kota Tangerang D...
- Yaelah..., Mahasiswi Kepergok Mesum dengan Kuli Ba...
- Polantas Lakukan Razia Gak Jelas, 3 TNI Berlaras P...
- Menteri Marwan Berharap Dana Desa Dapat Mengentask...
- Menteri Marwan: Dana Desa Digunakan Warga Miskin A...
- Menteri Jokowi ini Minta Pendamping Desa Harus Akt...
- Menteri Marwan minta pendamping aktif bangun desa
- Kini, Banyak Sarjana Perminyakan Nganggur
- #RIPFarhatAbbas, Farhat: Saya Makin Dikenal Dunia
- [Jangan tanya muridnya siapa] Teguh Jebol Mesin AT...
- Jokowi Menolak Harga BBM Naik
- Harga Premium Masih Bisa Naik Lagi
- SETELAH #RIPOLGASYAHPUTRA KINI #RIPFARHATABBAS JAD...
- Netizen menduga Olga meninggal akibat HIV/AIDS
- [Gorong2 Penuh oleh PANASTAK] Kenaikan Harga BBM D...
-
▼
March
(1183)