BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Monday, March 23, 2015

TERUNGKAP: Tersangka Pembunuh Tari Terlacak Lewat Ponsel

SENIN, 23 MARET 2015

TERUNGKAP: Tersangka Pembunuh Tari Terlacak Lewat Ponsel

TEMPO.CO, Pontianak: Aparat gabungan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dan Kepolisian Resor Pangkalan Bun berhasil mencokok Suhardi alias Rudi di hutan sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Minggu malam, 22 Maret 2015. Rudi menjadi orang paling dicari selama 12 hari terkait kasus pembunuhan Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Pontianak, Komisaris Andi Yul Lapawesean, mengatakan, timnya mendeteksi keberadaan Rudi lewat pelacakan telepon seluler. "Operasi penangkapan juga termasuk cepat sejak adanya informasi keberadaan tersangka hingga penangkapan," kata Andi Yul kepada Tempo, Senin dini hari, 23 Maret 2015.

Sebelumnya, polisi juga telah memantau kemungkinan Rudi pulang ke kampung halamannya di Ketapang, Kalimantan Barat. "Tapi menurut informan di Ketapang, Rudi tak tampak di kediamannya maupun di tempat-tempat biasa dia dijumpai," ujar Andi Yul. Rudi warga Kampung Padang, Kabupaten Ketapang.

Dalam penangkapan itu, aparat menyergap Rudi bersama motor Yamaha Mio milik Tari Arizona, yang hilang saat ia ditemukan tewas pada Rabu, 11 Maret 2015. Perburuan itu, kata Andi Yul, dibantu oleh aparat Polres Pangkalan Bun. Rudi pun kini diterungku di tahanan Polres Pangkalan Bun.

Tari Arizona ditemukan tewas nyaris tanpa busana di kediamannya di Jalan Tani Makmur, Kota Baru, Pontianak Selatan, Rabu, 11 Maret 2015, pukul 07.24. Penyelidik menemukan Tari telungkup di ruang tamu di belakang sofa dengan tengkorak nyaris remuk berlumuran darah dan mulut dililit lakban.

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, sebelumnya telah mengisyaratkan penyidik mempunyai titik terang untuk mengungkap kasus pembunuhan janda beranak satu yang menghebohkan warga Pontianak ini. "Kami pakai cara ilmiah saja. Yang ilmiah diakui dalam persidangan."

Brigjen Arief menjelaskan, metode Scientific Crime Investigation dikedepankan oleh timnya karena minimnya saksi dan keterangan yang dikumpulkan penyidik kepolisian. "Saksi manusia bisa menyangkal, tapi kalau sudah pakai metode Ilmiah, alat bukti yang kita temukan tidak bisa dibantah," katanya.

Terkait dengan pelacakan jejak Rudi, polisi mengerahkan tiga tim pemburu. Jejak kaki yang ditemukan di kediaman Tari sudah dicocokkan dengan tapak sepatu bagian dalam milik Rudi. Sepatu olah raga warna biru tersebut, menurut Andi Yul, didapatkan dari kediaman induk semang Rudi, Brigadir Kepala Ali.

Beberapa sidik jari yang ditinggalkan di lakban, di kayu yang berlumuran darah, serta di bagian tubuh korban juga sudah disidik. "Tetapi data base sidik jari di Indonesia belum secanggih yang kita lihat di film-film detektif. Saat diminta untuk pencocokan, sidik jari yang bersangkutan tak muncul. Belum punya e-KTP," ujar Arief.


ASEANTY PAHLEVI

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...k-Lewat-Ponsel



Link: http://adf.ly/1BFG7R
FFFFFF

Blog Archive