BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Sunday, March 22, 2015

Kisah Pengusaha Aviasi Asal Indonesia Jadi Pelayan Restoran di AS

Kisah Pengusaha Aviasi Asal Indonesia Jadi Pelayan Restoran di AS


Masih lekat dalam ingatan dahsyatnya krisis ekonomi tahun 1998-1999 lalu. Terpuruknya ekonomi Indonesia saat itu dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat. Di dalam negeri, PHK terjadi secara massal. WNI di luar negeri pun tidak sedikit yang pada akhirnya harus kembali ke tanah air.

Namun tidak untuk Kevinia D. Pramono yang saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa di Pasadena City College, California, Amerika Serikat. Kevin diminta oleh keluarganya untuk kembali dan melanjutkan kuliah di Indonesia. Namun, Kevin bersikukuh untuk menyelesaikan kuliahnya di Amerika Serikat meski kakak dan adiknya memutuskan untuk kembali.

Bisnis tambang pasir yang dikelola ayah Kevin harus gulung tikar lantaran pembangunan properti maupun infrastruktur di Indonesia berhenti. Bisnis yang semula beromset USD 25.000 per hari harus jatuh lantaran tidak ada pendapatan yang masuk.

Berbekal USD 500 di tahun 1998, Kevin harus bertahan hidup di negeri adidaya tersebut. Saat itu, uang di kantongnya tidak cukup untuk bekal hidup di AS lantaran biaya hidup yang terbilang tinggi.

Tak patah arang, Kevin pun mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhannya sebatang kara di Amerika. Kevin pun menyebar lamaran pekerjaan ke beberapa kantor di Amerika. Panggilan wawancara pun diterimanya dari 3 kantor lantaran resumenya dinilai sempurna.

"Tapi mereka gak bisa terima karena tidak punya ijin kerja. Akhirnya terpaksa cari kerjaan lain," kata Kevin kepada merdeka.com, Selasa (17/3).

Akhirnya Kevin pun mencari pekerjaan yang tidak memerlukan izin khusus. Menjadi pelayan restoran Jepang merupakan alternatif pekerjaan yang harus Kevin jalani sembari kuliah di AS. "Tips yang didapat lumayan," ujar Kevin.

Tak lama bekerja sebagai pelayan, pemilik restoran menarik Kevin bekerja sebagai pegawai kantor untuk membantu sekretarisnya. Kevin pun terbuka dengan tawaran tersebut meski dirinya belum berpengalaman. Dirinya ditugaskan untuk membantu sekretaris restoran untuk menyiapkan laporan pajak tahunan. "Dari situ aku belajar cara dia (pemilik restoran) mengelola beberapa bisnis di Little Tokyo, mulai dari rental dan penjualan video, restoran shabu-shabu, vintage clothing stores dan property di sunset boulevard," ujar Kevin.

Setelah sebulan bekerja di kantor untuk sebuah restoran Jepang, tantangan lain menghampiri Kevin. Pemilik restoran memutuskan untuk kembali ke Jepang selama beberapa minggu, disusul dengan berhentinya sekretaris restoran tersebut yang merupakan penanggung jawab gaji dari para pegawai. Penggajian dilakukan setiap minggu. Hal itu membuat Kevin kelimpungan. Dirinya harus bekerja dan belajar mengelola bisnis dengan cepat.

"Istilahnya dalam waktu dua bulan aku sudah bisa jadi manager operational bukan hanya satu bidang usaha tapi empat. Disambi dengan sekolah," ujar Kevin.

Dua tahun Kevin mengelola bisnis milik pengusaha asal Jepang tersebut. Pengalaman dan ilmunya bertambah. Kevin tidak hanya mampu mengelola bisnis berbagai bidang usaha milik majikannya tersebut, namun juga piawai berbahasa Jepang lantaran semua pegawai merupakan warga Jepang.


SUMBER 


KISAH PERJALANAN HIDUP YANG LUAR BIASA

Link: http://adf.ly/1B3s4w
FFFFFF

Blog Archive