BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Wednesday, February 25, 2015

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis


Dalam sepekan terakhir Presiden Joko Widodo ( Jokowi) tengah menghadapi tekanan luar biasa. Setelah keputusannya menolak grasi para terpidana mati kasus narkoba, Jokowi mulai ditekan asing terutama Belanda, Brasil dan Prancis.

Pada gelombang pertama, eksekusi mati kasus narkoba menuai kritik tajam dari luar negeri. Saat itu Jokowi tak gentar. Dan gelombang kedua, tekanan agar Jokowi membatalkan eksekusi mati semakin menguat.

Bagaimana cara Jokowi menghadapi tekanan dari asing, berikut ini rangkumannya, Rabu (25/2):


1.Jokowi ditelepon, tapi tak gentar

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis

Presiden Joko Widodo menarik Dubes Indonesia Toto Riyanto dari negara Brasil. Alasan utamanya lantaran Brasil merecoki penegakan hukum di Indonesia. Hubungan kedua negara memanas setelah Indonesia akan mengeksekusi dua warga negara Brasil karena kasus narkoba.

Jokowi mengaku telah ditelepon Presiden Brasil Dilma Rousseff. Dilma meminta Jokowi memberikan keringanan dan pengampunan bagi warga negaranya.

"Iya. Masalah hukuman mati ada telepon dari Presiden Brasil, Presiden Prancis kemarin juga. Kemudian dari Belanda juga," kata Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/2).

Jokowi menegaskan, tidak ada alasan untuk mengampuni gembong narkoba. Sebab Indonesia saat ini sedang darurat untuk memerangi narkoba.


2.Jokowi tegaskan tak bisa diintervensi

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) langsung angkat bicara dengan tegas soal penolakan Dubes Indonesia oleh pemerintah Brasil. Jokowi memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menarik dulu Dubes Indonesia Toto Riyanto dari Brasil.

"Pada Hari Jumat malam saya dikabari mengenai kejadian credential dari Bu Menlu dan saya perintahkan Pak Dubes kita di Brasil ditarik ke Tanah Air," kata Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/2).

Yang pertama, kata Jokowi, yang perlu ditegaskan adalah jangan sampai ada intervensi hukum dari negara lain mengenai ditolaknya Dubes Indonesia ini.

"Saya sampaikan secara tegas, bahwa jangan ada yang intervensi masalah eksekusi mati karena itu adalah Kedaulatan hukum kita! Kedaulatan hukum kita, kedaulatan politik kita. Dan hukum positif kita ada mengenai hukuman mati ini," tegas Jokowi.


3.Jokowi tak mau martabat bangsa dilecehkan

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis

Alasan Jokowi menarik Dubes Indonesia dari Brasil lantaran sudah berkaitan dengan harkat dan martabat bangsa. Menurut Jokowi, hal tersebut sudah melampaui batas kewajaran.

"Masalah Brasil kenapa saya tarik karena ini adalah masalah kehormatan negara, kehormatan bangsa. Kenapa saya tarik, karena itu masalah. Buat saya itu masalah besar," jelas Jokowi.

Sebelumnya, pemerintah Brasil menunda secara mendadak acara penyerahan credential oleh Duta Besar RI untuk Brasil Toto kepada Presiden Brasil Dilma Rousseff. Pembatalan penyerahan tersebut terjadi pada saat Toto sudah berada di Istana Kepresidenan bersama dubes-dubes lain. Hal ini terjadi di tengah pertentangan eksekusi seorang warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga kedua dalam waktu dekat.


4.Menlu Retno semprot Brasil

Perlawanan Jokowi Ketika Ditekan Belanda, Brasil dan Prancis

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyayangkan sikap pemerintah Brasil yang menunda penerimaan atau menolak Dubes Indonesia untuk negaranya. Menurut dia, hal itu bertentangan dengan hukum Internasional.

"Dari situ kemudian Presiden menegaskan bahwa apa yang dilakukan Brasil, tidak dapat diterima Indonesia, dan bertentangan dengan konvensi WINA," kata Retno di Istana Negara, Selasa (24/2).

Konvensi Wina tahun 1969 merupakan perjanjian antar negara internasional. Dalam konvensi itu mengatur sejumlah kerja sama antar negara, termasuk hubungan diplomatik.

Lebih lanjut, Retno menambahkan, pengusiran duta besar Indonesia dari Brasil merupakan masalah yang berkaitan dengan martabat dan kedaulatan bangsa. Kehadiran Dubes Indonesia Toto Riyanto di Brasil adalah bukan atas nama pribadi. Melainkan mewakili pemerintah Indonesia secara resmi.

"Membawa surat resmi dari Presiden Indonesia, untuk mewakili secara pribadi Presiden dan pemerintah negara Indonesia," tegasnya.


SUMBER 


MANTAB!!! PRESDIEN JOKOWI LUAR BIASA. PRESIDEN YANG TEGAS DAN BERANI

Link: http://adf.ly/146HO6
FFFFFF

Blog Archive