BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Monday, April 13, 2015

Menteri Marwan Bilang Pembangunan Jangan di Kota-kota Besar Saja

Menteri Marwan Bilang Pembangunan Jangan di Kota-kota Besar Saja
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan pentingnya peran transmigrasi dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, melalui pemerataanpembangunan di seluruh wilayah khususnya di kawasan timur Indonesia yang selama ini belum banyak tersentuh pembangunan.

"Pembangunan jangan hanya terkonsentrasi di pulau Jawa atau di kota-kota besar saja, tapi harus merata di seluruh pelosok Indonesia sehingga kesejahteraan bisa dinikmati seluruh rakyat, Insya Allah hal itu bisa kita wujudkan melalui program transmigrasi yang akan kita optimalkan pelaksanakannya" ujar Menteri Marwan dalam pernyataannya, Minggu (12/4/2015).

Ia menambahkan, pemerataan kesejahteraan diwujudkan melalui pemerataan pembangunanke wilayah-wilayah yang selama ini belum banyak tersentuh pembangunan.

Seperti wilayah terpencil yang tidak berpenghuni atau minim penduduknya.

Sementara keberadaan penduduk merupakan faktor utama pembangunan di suatu wilayah.

Melalui transmigrasi yang menempatkan penduduk secara permanen, pembangunan di wilayah tersebut akan semakin mudah dilaksanakan.

"Program transmigrasi adalah solusi paling tepat, karena orang tidak hanya diajak pindah tapi diajak membangun wilayah baru tersebut menjadi wilayah yang aman nyaman dihuni, berkembang ekonominya, mampu memberikan kesejahteraan bagi keluarganya dan masyarakat wilayah sekitarnya" ujar Politisi PKB ini.

Peran penting transmigrasi secara nyata telah berhasil membangun wilayah-wilayah terpencil di luar Jawa menjadi kawasan pertanian yang tumbuh menjadi sentra-sentra produksi, yang kemudian berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru yang menggerakkan ekonomi wilayah-wilayah sekitarnya.

Dari pusat pertumbuhan baru tersebut bahkan terbentuk pusat pemerintahan baru, tercatat sebanyak 1.168 desa, 385 kecamatan serta 104 kabupaten/kota baru. Bahkan dua ibukota provinsi di Indonesia berasal dari unit permukiman transmigrasi, yaitu Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, dan Tanjung Salor atau Bulungan ibukota Provinsi Kalimantan Utara.

"Penyelenggaraan transmigrasi berhasil menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dan peluang usaha baru yang manfaatnya dirasakan tidak hanya oleh warga transmigran pendatang, tetapi juga oleh warga asli yang ikut bekerja, berusaha, berpenghasilan, sehingga kesejahteraan dapat dinikmati secara lebih merata oleh masyarakat di berbagai pelosok tanah air," kata Marwan.

Atas dasar itu, peran transmigrasi dalam memeratakan kesejahteraan akan dioptimalkan.

Melalui pendekatan transmigrasi berbasis kawasan yang lebih komprehensif, tidak hanya berbasis spasial atau produk unggulan tertentu, tetapi juga berorientasi pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi.

"Dengan pendekatan berbasis kawasan yang komprehensif kita tidak hanya memindahkan orang untuk menggarap lahan agar menghasilkan produk-produk tertentu, tetapi kita ingin memberdayakan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam kita secara lestari untuk membangun ekonomi yang mampu menghasilkan kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat di kawasan transmigrasi dan daerah sekitarnya" beber Menteri Marwan.

Harus diakui, pembangunan nasional yang selama ini terkosentrasi di Jawa, telah menciptakan kesenjangan sosial ekonomi terhadap wilayah-wilayah di luar Jawa khususnya di kawasan timur Indonesia.

Hal itu tercermin pada masih banyaknya daerah tertinggal yang sebagian besar berada di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.

"Peran penting transmigrasi adalah memecah konsentrasi itu melalui penataan mobilisasi penduduk untuk menempati dan membangun wilayah terpencil yang belum banyak tersentuhpembangunan, mengubahnya menjadi kawasan produktif yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mendukung percepatan pembangunan daerah" terang Menteri Marwan.

Politisi asal PKB ini menegaskan, transmigrasi telah menjadi bagian strategis dalam upaya Pemerintah mengurangi angka kesenjangan pendapatan (gini ratio) sebanyak 0,05 persen dari angka sebelumnya 0,41 menjadi 0,36 selama 5 tahun ke depan.

"Transmigrasi menjadi program andalan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh daerah, meningkatkan produktifitas dan pendapatan masyarakat di berbagai daerah, dengan kesejahteraan yang makin merata di seluruh wilayah tanah air, maka kesenjangan sosial ekonomi juga akan makin menyempit," ujar Menteri Marwan.

#Bhebe
#Sumber:' http://m.tribunnews.com/nasional/201...r-saja?page=3#'

Link: http://adf.ly/1Ehirc
FFFFFF

Blog Archive