Gunakan Malware, Maling Cyber Bobol 3 Bank Besar Indonesia

Penyidik dari Subdirektorat Cyber Cribe Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri baru-baru ini menerima laporan dari tiga bank besar Indonesia tentang pencurian uang yang merugikan nasabah dan pihak bank. Setelah diselidiki, terungkap bahwa tindakan kriminal ini dilakukan oleh sekelompok hacker asing dengan menyebar malware atau virus internet ke perangkat milik nasabah.

Brigjen Victor Edi, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, menjelaskan bahwa malware disebarkan ke ponsel nasabah lewat iklan-iklan software internet banking palsu yang muncul di halaman internet. Setelah nasabah mengunduh software yang telah disisipi malware tersebut, seketika perangkatnya akan mengidap virus yang bertugas untuk menyamar sebagai laman internet banking, dimana nasabah melakukan transaksi.

Dari transaksi yang dilakukan pada software-lah, para hacker mengetahui kode rahasia rekening nasabah. Ketika nasabah melakukan transaksi keuangan, pengiriman akan dibelokkan ke rekening "kurir." Kurir sendiri merupakan warga negara Indonesia yang ditipu pelaku menggunakan kedok kerja sama bisnis. Padahal peran mereka sesungguhnya adalah sebagai "penampung" sementara uang hasil kejahatan.

"Mereka diajak kerja sama bisnis oleh pelaku. Pelaku mengiming-imingi kurir ini tidak perlu bekerja banyak. Dia hanya menerima uang dari bank, lalu 10 persennya untuk si kurir dan sisanya harus dikirim ke sebuah rekening di Ukraina via Western Union," jelas Victor, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.

Victor menyatakan bahwa ada 50-an kurir di luar sana. Enam di antaranya sudah diperiksa dan berstatus sebagai saksi. Berkat kesaksian dari para mantan kurir ini, penyidik berhasil mendapatkan identitas pelaku.

Pembobolan cyber terhadap bank besar di Indonesia ini melibatkan setidaknya 300 nasabah dan total kerugian mencapai Rp 130 triliun.

Link: http://adf.ly/1FHH99
FFFFFF