BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Friday, April 17, 2015

Cerita Rio Pembunuh 'Tataa Chubby': Antara Cinta Istri dan Nafsu Penasaran

Antara Cinta Istri dan Nafsu Penasaran.
M Prio Santoso, pembunuh Deudeuh Alfisahrin 'Tataa Chubby' (26) terus meratapi dan menyesali segala perbuatannya di balik jeruji besi. Pria yang berprofesi sebagai guru bimbingan belajar (Bimbel) ini menangis ketika mengenang sang istri tercinta yang tetap menyemangatinya agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Rio berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangganya. Ia dan istrinya dahulu sama-sama mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Rio keluar kuliah lantaran terbentur biaya, lalu bekerja sebagai guru Bimbel. Sedangkan sang istri tetap menimba ilmu.

Hati Rio kian pilu saat mengenang kisah manisnya bersama istrinya. Terlebih, ia tidak bisa menghadiri hari wisuda istrinya yang jatuh pada Jumat 17 April 2015 ini.

Rio mengatakan istrinya tetap mendukungnya dan berpesan agar dirinya tegar dan bertanggung jawab atas perbuatannya menghabisi nyawa Deudeuh. Pria beranak satu ini sangat takut istrinya akan meninggalkannya setelah perbuatan kejamnya tersebut.

Ia juga mengungkapkan lagi tidak ada niat membunuh perempuan cantik itu. Rio hanya penasaran setelah 'kencan' pertamanya dengan Deudeuh berjalan tidak memuaskan.

Ia lalu melakukan kopi darat kedua. Lagi-lagi Rio gigit jari. Ia justru dihina Deudeuh gara-gara bau badannya yang menyengat hidung perempuan beranak satu itu saat keduanya berhubungan intim.

Bagai tersulut api mendengar makian Deudeuh, Rio gelap mata dan akhirnya membunuh serta merampas barang Deudeuh. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Rio kini hanya bisa meratapi nasibnya menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara atas segala perbuatannya.

1. Pesan Sang Istri
Hari ini adalah momen penting bagi M Prio Santoso. Di hari ini, istrinya diwisuda. Namun, momen penting tersebut tidak bisa dihadirinya karena harus mendekam di balik jeruji besi setelah tertangkap usai membunuh‎ Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpie (26).

"Besok (hari ini-red) istri saya diwisuda‎. Istri saya kuliah di IPB (Institut Pertanian Bogor)," ucap Rio saat diwawancari sejumlah wartawan di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (15/4/2015) petang.

Rio dan istrinya memang sama-sama mengenyam pendidikan di IPB Bogor. Namun Rio mengaku terpaksa tak melanjutkan studinya karena terkendala biaya.

"Saya kuliah di IPB tahun sekitar tahun 2007-2008. Saya keluar tahun 2011 karena tidak ada biaya dan saya juga waktu itu keterima bekerja," ujarnya. ‎

Namun di tengah proses hukum yang sedang dijalaninya itu, sang istri memahami kondisi tersebut. Bahkan istrinya terus menyemangati suaminya itu untuk menghadapi segala proses hukum tersebut.
Cerita Rio Pembunuh Tataa Chubby: Antara Cinta Istri dan Nafsu Penasaran "Istri saya berpesan agar tetap tegar dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya lakukan," katanya. Cerita Rio Pembunuh Tataa Chubby: Antara Cinta Istri dan Nafsu Penasaran Kini, Rio hanya bisa menyesal dan pasrah dengan keadaannya itu. Pria beranak satu itu terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara atas kejahatannya membunuh dan merampas harta milik korban yang tak lain wanita yang dikencaninya

"Saya menyesal...," lirihnya.

2. Takut Ditinggal Istri
Di tengah penyesalannya, warga asal Tangerang ini juga harus siap menghadapi segala kondisi yang akan terjadi padanya. Termasuk, resiko ditinggal sang istri yang begitu dicintainya.

"Saya enggak tahu (apakah siap ditinggal istri)," tuturnya sambil tertunduk lesu saat diwawancari sejumlah wartawan di ruang penyidik Unit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (15/4/2015) petang.

Sejak membunuh Tata, Rio memang terus mengingat dan membayangkan keluarga kecilnya. Pikirannya selalu dibayangi ketakutan akan ditinggalkan istri dan anaknya jika tertangkap polisi.

"Setelah kejadian itu, yang saya pikirkan hanya istri saya. Saya takut ditinggal istri saya," urainya.

Ketakutannya itu juga ia tunjukkan pada saat dirinya ditangkap tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumah kosannya di Bojong Gede, Bogor, Rabu (15/4) dini hari lalu. Begitu dirinya melangkahkan kaki meninggalkan rumah kecilnya, berat baginya untuk hanya sekadar menatap dan berpamitan dengan sang istri.

"Saya tidak berani menatap istri saya. Saya cuma pesan jaga diri dan anak baik-baik," tutupnya.

3. Penasaran Belum Puas Servis Deudeuh
M Prio Santoso alias Rio bersikeras membantah dugaan motif perampokan di balik tewasnya Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpie pada pertemuan 'kencan' keduanya. Rio, begitu dia disapa, mengaku kem‎bali menemui Tataa Chubby karena masih penasaran dengan servis wanita berparas cantik itu.

"Saya tidak ada niat untuk membunuh. Itu reaksi spontan saja karena saya emosi dihina dan dicaci maki," kata Rio saat ditemui di ruang penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4/2015) petang.

Pengajar Matematika di sebuah tempat bimbingan belajar di kawasan Kedoya, Jakarta Barat itu juga mengaku awalnya tidak ‎berniat untuk mengambil barang-barang berharga di kosan korban usai pembunuhan.

Sejak pertama kali mengencani wanita beranak satu itu, Rio memang melihat barang-barang korban tergeletak di atas meja kamar kosnya. Di pertemuan kedua setelah menghabisi nyawa korban, Rio baru mengambil barang-barang tersebut.

"Saya ambil barang-barang itu karena sayang saja kalau ditinggal," akunya.

Adapun Rio beralasan, ia kembali menggunakan jasa seks korban untuk kedua kalinya pada tanggal 10 April 2015, hanya karena penasaran lantaran pada pertemuan pertama dirinya tidak puas.

"Penasaran saja. Pertemuan pertama cuma sebentar, sekitar setengah jam, saya disuruh cepet-cepet 'keluar'. Pertemuan kedua malah seperti itu, saya dihina dan dicaci maki," ungkapnya.

Sumber  (news.detik.com)

Link: http://adf.ly/1F8fek
FFFFFF

Blog Archive