BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Saturday, April 18, 2015

[SUSU] Studi: Menyusui Mampu Redam Keinginan Ibu Kembali Merokok Usai Melahirkan

Jakarta, Meski sudah berhenti, kebiasaan merokok bisa muncul lagi setelah seorang wanita hamil bahkan menyusui. Namun, pada ibu yang menyusui bayinya, ditemukan bahwa keinginan untuk merokok lebih rendah dibandingkan para ibu yang tidak menyusui.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Nicotine & Tobacco Research, lebih dari setengah ibu kembali merokok setidaknya setahun setelah melahirkan di mana mereka diketahui hanya menyusui bayinya selama tiga bulan saja. Sementara, studi yang dilakukan SUNY Buffalo mengungkapkan menyusui bisa menjadi kunci agar ibu tidak kambuh merokok.

Baca juga: Studi: Paparan Asap Rokok Jadikan Anak-anak Lebih Agresif

"Kami menemukan ibu yang menyusui 90 hari atau lebih, merokok sekitar 2 batang dibanding mereka yang tidak menyusui, bisa merokok sampai 6 batang. Tidak mengherankan karena saat menyusui ada beberapa faktor yang bisa menekan keinginan merokok ibu," tutur ketua peneliti Shannon Shisler.

Peneliti lain, Pamela Schuetze PhD menuturkan ibu yang menyusui lebih memperhatikan kesehatan bayinya. Sehingga, ada motivasi lebih bagi ibu untuk menahan keinginan merokok. Selain itu, menyusui juga dapat menghasilkan hormon oksitosin dan prolaktin yang membuat ibu lebih rileks dan meningkatkan rasa sayang ibu pada bayinya.

"Seperti kita ketahui banyak orang merokok karena ingin rileks. Pada wanita, hormon yang dihasilkan saat menyusui secara alami menggantikan efek rileks yang dirasakan dari merokok," tutur Pamela kepada Fit Pregnancy, dan dikutip pada Jumat (17/4/2015).

Bukan rahasia lagi jika paparan asap rokok pada bayi bisa berdampak buruk pada kesehatan anak. Di antaranya meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), mengganggu pertumbuhan kognitif serta mental anak, dan pastinya dapat menimbulkan beragam gangguan kesehatan bagi anak kelak, termasuk perkembangan paru-parunya.

Pamela menambahkan merokok dapat mengurangi produksi ASI. Apalagi, nikotin yang dihirup pun dapat bertahan di dalam ASI. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya edukasi pada ibu hamil untuk berhenti merokok dan tidak melanjutkan kebiasaannya pasca melahirkan. Untuk mencapai hal ini, sangat diperlukan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.

Baca juga: Merokok Selama Hamil, Anak Berisiko Tinggi Diabetes Saat Dewasa

Sementara itu, dr Hakim Sorimuda Pohan, SpOG mengatakan seorang perokok kondisinya sama dengan orang yang belum pernah merokok jika dia sudah berhenti merokok selama 15 tahun. Pada wanita yang berhenti merokok belum sampai 15 tahun, akan tetap ada efek negatif rokok pada anak yang dikandungnya kelak.

"Efeknya pada janin, di Indonesia sudah ada penelitiannya bahwa SGA (small for gestational age) bayi yang dilahirkan dari ibu perokok dibanding yang tidak memiliki proporsi lebih kecil. Selain itu, ibu mantan perokok ketika hamil juga mepunyai plasenta yang tidak sempurna. Akibat plasenta tidak bagus bayi bisa lahir dengan berat badan rendah, struktur paru-parunya tidak berkembang dengan baik," kata dr Hakim. (rdn/vit)

Studi: Menyusui Mampu Redam Keinginan Ibu Kembali Merokok Usai Melahirkan
Studi: Menyusui Mampu Redam Keinginan Ibu Kembali Merokok Usai Melahirkan
Studi: Menyusui Mampu Redam Keinginan Ibu Kembali Merokok Usai Melahirkan

sumur   (health.detik.com)

jangan lupa

Link: http://adf.ly/1FEWIT
FFFFFF

Blog Archive