Bali Nine: Chan, Sukumaran Lose Final Appeal
By Anne Lu
on April 06 2015 11:47 PM
Andrew Chan and Myuran Sukumaran have lost their last chance at escaping execution. An Indonesian administrative court has rejected the Bali Nine ringleaders' appeals to challenge President Joko Widodo's rejection of clemency on Monday.
The pair's legal team challenged Mr Widodo's blanket ban on 64 death row inmates, saying the Indonesian leader did not review individual cases before deciding on them. They argued that Mr Widodo had the responsibility to give each clemency application thorough consideration.
A lower administrative court previously rejected their appeal on the grounds of their lack of jurisdiction to hear the matter. However, the Australians' defence team was adamant that the court was the right place to lodge their appeal. Dr Otong Rosadi, the Dean of Law from Ekasakti University, testified as an expert witness for Chan and Sukumaran. He said the president's decision to refuse the clemency plea was an administrative process, and therefore should be heard in the administrative court.
On Monday, the three-judge panel at the Jakarta High Administrative Court who tried Chan and Sukumaran's complaints separately agreed with the lower court that the case is out of their jurisdiction. They ruled that clemency is the prerogative of the president.
The appeal would have been Chan and Sukumaran's final chance avoiding execution. Their lawyers now plan to challenge the constitutional court to outline Mr Widodo's obligations in giving out clemency. They hope to delay the execution until they have exhausted all legal avenues for the condemned Australians. However, Attorney-General HM Prasetyo won't wait for them anymore.
"This is proof of their tendency to delay … it's like toying with law," he said after the court's verdict, vowing there would be no more delay. "For me it's enough. It's finished. It's finished."
Australian Minister for Foreign Affairs Julie Bishop has expressed her disappointment over the Indonesian court's verdict for Chan and Sukumaran. "Both men have undergone extensive rehabilitation and I will continue to make representations to my counterpart, just as Australia will continue to use all diplomatic options to seek a stay of execution," she said in a statement. "Again, the Australian Government respectfully requests the President to review their pleas for clemency."
Sukumaran and Chan, who have already been transferred from Kerobokan prison to Nusakambangan Island, are included in the next batch of 10 death row inmates facing the firing squad over drug charges. Filipino Mary Jane Fiesta Veloso's appeal for judicial review was recently rejected by the Supreme Court.
Serge Areski Atlaoui from France and Martin Anderson from Ghana are still awaiting results for their judicial reviews.
http://au.ibtimes.com/bali-nine-chan...appeal-1436786
Julie Bishop Kecewa Keputusan PTUN Terhadap Duo Bali Nine
Created on Tuesday, 07 April 2015 00:37
Jakarta, GATRAnews - Jaksa Agung telah bersumpah tidak akan ada lagi penundaan eksekusi mati terhadap kelompok Bali Nine termasuk Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Meski pihak pengacara melakukan perlawan hukum dengan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi setelah Pengadilan Tata Usaha Negara menolak permohonannya untuk menyelamatkan mereka dari regu tembak.
Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan proses hukum sudah dilakukan. Hakim Ketua PTUN telah mengetok palunya setelah pengajuan banding oleh pengacara untuk dua dari Bali Nine penyelundup narkoba.
Ditanya tentang rencana pengajuan ke Mahkamah Konstitusi, Jaksa Agung Prasetyo kepada Agence France Presse mengatakan, tidak akan ada lagi penundaan eksekusi.
"Ini membuktikan bahwa mereka hanya mencoba untuk mengulur waktu. Kita dapat mengatakan mereka bermain dengan keadilan," kata Prasetyo kepada AFP.
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menolak kedua terpidana mati pada Senin (6/4) sore dengan alasan tidak memiliki yurisdiksi untuk keputusan Presiden tentang grasi. Prospek Chan dan Sukumaran yang sedang terhindar sekarang sangat suram.
Pengacara Chan dan Sukumaran, Leonard Arpan Aritonang, mengatakan, kecewa dengan hasil PTUN, tapi itu tidak akan menghentikan upaya hukum untuk memenangkan grasi. Mereka akan meminta Mahkamah Konstitusi untuk memperjelas kewajiban Presiden Indonesia dalam kaitannya dengan grasi.
Tim pengacara akan bekerjasama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Indonesia (Komnas HAM) dan organisasi non-pemerintah lainnya.
Ketika ditanya apakah tindakan Mahkamah Konstitusi akan menunda eksekusi, Aritonang mengatakan, "Kami berharap pemerintah menghormati proses hukum yang sedang berlangsung."
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pemerintah Australia kecewa dengan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara, Senin (6/4) sore, seperti dilansir The Sydney Morning Herald.
"Kami memahami bahwa tim hukum untuk Chan dan Sukumaran sedang mempertimbangkan opsi hukum lainnya," kata Bishop.
"Kedua pria telah mengalami rehabilitasi di lembaga pemasyarakatan dan saya akan terus membuat representasi kepada rekan saya, seperti Australia akan terus menggunakan semua opsi diplomatik untuk mencari penundaan eksekusi. Sekali lagi, Pemerintah Australia dengan hormat meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau permohonan grasi mereka.
"Kami menghormati keputusan Pemerintah Indonesia untuk menunggu hasil dari proses hukum yang sedang berlangsung."
Chan dan Sukumaran akan tetap berada di semi-isolasi Penjara Nusakambangan sampai hasil dari kasus-kasus hukum terpidana mati lainnya. Belum ada tanggal kapan pelaksanaan untuk eksekusi.
Pemerintah Indonesia telah bersumpah untuk mengeksekusi mati terhadap 10 penyelundup narkoba secara bersamaan, karena, Bishop mengatakan, eksekusi akan mempengaruhi kondisi psikologis para tahanan.
Editor: Arief Prasetyo
http://www.gatra.com/international/a...bali-nine.html
Demi Peringatan KAA, Eksekusi Mati Ditunda
07 April 2015 18:36 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan eksekusi mati dipastikan tak akan dilakukan bulan ini. Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, hal itu lantaran Indonesia akan menjadi tuan rumah peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 19-24 April mendatang.
"Masa sedang ada acara kenegaraan yang melibatkan sekian banyak orang lalu ada eksekusi," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (7/4).
Prasetyo ingin memastikan pelaksanaan eksekusi mati tidak mengganggu kegiatan kenegaraan yang lain.
Selain karena pertimbangan KAA, Prasetyo mengatakan masih ada dua terpidana mati lagi yang mengajukan upaya hukum PK, yakni Silvester Anderson dan Serge Atlaoui. Sehingga, pelaksanaan eksekusi pun harus menunggu sampai proses hukum selesai.
"Kita harapkan putusannya segera turun," kata dia.
Prasetyo sendiri menilai, upaya hukum yang diajukan para terpidana mati hanya mengulur waktu saja. Sebab, grasi mereka sudah ditolak Presiden.
"Sebenarnya setelah grasi, tidak perlu ada lagi upaya hukum lain. Pamungkas sebenarnya grasi itu," ucap Prasetyo seraya mengatakan bahwa PK adalah hak narapidana yang tetap harus dihormati negara.
Red: Angga Indrawan
Rep: Halimatus Sa'diyah
http://m.republika.co.id/berita/nasi...i-mati-ditunda
Yang optimis mari kita berhitung mundur
Yang realistis mari kita berhitung maju
Janjinya sehabis KAA loooh...
Link: http://adf.ly/1Dv86D
FFFFFF
BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK
Tuesday, April 7, 2015
[Asing Lokal Gelar Tiker] Menghitung Maju Bali Nine
Posted by admin on 11:14 PM
Blog Archive
-
▼
2015
(3075)
-
▼
April
(623)
- Saat Gadis 'Pemungut Sampah' Curi Perhatian Pengun...
- Mario Tertangkap, Mau Ulang Aksi di Celah Roda Pes...
- [FIRASAT JOKOWI LENGSER] ada Ikan Berkokok Seperti...
- Majalah TEMPO Edisi Khusus 60 Tahun Konferensi Asi...
- Segera ke Hypermart, Rinso Matic Top Load Liquid T...
- [IN MEMORIAL] Mengenang Perancang Adesagi dan Randy
- Rakyat kecewa kebijakan Jokowi di bidang ekonomi
- Pemerintahan Jokowi-JK Dinilai Tak Akan Lama, Kaya...
- Subsidi Premium Dihapus Buat Bayar Utang Pemerintah!
- Awas! Pertalite Mungkin Cuma Akal-Akalan Pemerinta...
- Jokowi oh Jokowi, di PKPI Diberi Mimbar, di PDIP C...
- [ Perjuangan & Do'a ] Ikhtiar Maksimal, Akhirnya D...
- Publik Kecewa Jokowi, dari Isu KPK-Polri hingga Begal
- Polda Metro Siapkan Pengalihan Arus Selama KAA
- ini dia... Pidato Sukarno yang Menggelegar di Pemb...
- Hindari 5 Titik di Jakarta Saat Peringatan KAA Dig...
- Jalan Otista III Bakal Ditutup 70 Hari, Ini Pengal...
- [PANASTAK NYINYIER] Kalah pamor pendukung Jokowi
- Subsidi BBM dicabut, pemerintah seharusnya bisa ha...
- Hi... Ada Ulat dalam Kemasan Cokelat Cadbury Fruit...
- [ Bukan Leopard ] Panser Anoa dan Puluhan Prajurit...
- Kenapa Kursi untuk Jokowi Putih dan Kepala Negara ...
- PPP Kubu Djan Faridz Akan Umumkan DPC yang Dibekukan
- [Indonesia menyusul]Akibat intervensi, negara-nega...
- [NEW HOPE NASBUNG] Tommy Soeharto Dielu-elukan aga...
- [WOW] Kala Haji Lulung Was-was Dikomentari Ahok ka...
- Strategi Panasta Sesat: "Flooding" Medsos ssemacam...
- Jokowi Janji Serahkan Kartu Indonesia Sehat dan Pi...
- MUI: Apa Ideologi Ahok?
- Usai Beli Cincin Akik Tommy Suharto, Lulung Didoak...
- Rekening Nasabah Dibobol, Ini Kata Tiga Bank Besar...
- Menpora Siapkan Langkah Jika FIFA Beri Sanksi Indo...
- Gunakan Malware, Maling Cyber Bobol 3 Bank Besar I...
- (Efek #SaveHajiLulung) Netizen Berguyon, #SaveLaNy...
- FDSI Segel Kantor PSSI
- Pengamanan KAA, Kendaraan Warga Harus Taati Aturan...
- [MULUSTRASI] Liliana Tanoesoedibjo Rilis Album "Un...
- Golkar Kubu AL Yang Berhak Ikut Pilkada
- Presiden Jokowi Awali Pembagian Kartu Indonesia Se...
- JK Minta None Jakarta Jadi Penyambut Tamu KAA
- Jungkalkan Jepang, Secerah Harapan Dari Timnas U-16
- Dibekukan Menpora, PSSI Jadi Trending Topic
- Kenapa Kursi untuk Jokowi Putih dan Kepala Negara ...
- PSSI akhirnya resmi dibekukan Kemenpora
- La Nyalla Terpilih Jadi Ketum Baru PSSI, tapi PSSI...
- [AKHIRNYA] PSSI dibekukan
- Kawal KAA, Koarmabar Turunkan Kapal Perang dan 6 K...
- [BREAKING NEWS] Surabaya Melawan, Ribuan Bonek 192...
- [FOTO] Lautan Bonek Penuhi Jalan Masuk ke Lokasi K...
- [Serem]Mumi Usia 1.100 Tahun Tergeletak di Tempat ...
- [TESTIMONI] Di Hadapan Risma, SBY Akui Kagumi Kota...
- Presiden Jokowi Nilai Masyarakat Saat Ini Maunya S...
- Untuk Pertama Kali Sejak Menjabat, Jokowi Galak Pa...
- Pengamat: Kini Mega mulai 'Dipojokkan' Publik
- [SUSU] Studi: Menyusui Mampu Redam Keinginan Ibu K...
- [Pake Behel] Wow.. Bupati Lebak Punya Batu Kalimay...
- [NGAKAK] Turis Jerman Sangka Presiden RI Ridwan Ka...
- Fantastis.. Mobil Dinas Walikota Bekas Jokowi akan...
- Anang Hermansyah : Kapolri itu bukan Malaikat..!!
- LONTE ONLINE MAKIN TERSUDUT Polri Kemenkominfo kec...
- Warga Sekip Menolak Harga Ganti Rugi Rp. 2,4 Juta ...
- Tahanan Narkoba Polres Lubuk Linggau Kabur
- [WoOoW!!!] Inilah Orang Paling Berpengaruh di Dunia!
- Ahok Kembali Buka Wacana soal Pembongkaran Kedubes...
- Nekat Tunjuk Budi Gunawan, Badrodin Hina Jokowi
- Bos AirAsia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpenga...
- Reaksi Ridwan Kamil Disebut Turis Jerman sebagai P...
- Diadukan Penumpang, Mengapa Taksi di Jakarta Ini D...
- Satu Keluarga Tewas Dalam Mobil di Rawabening, Pol...
- Ketegasan Pemerintah Pusat Melarang Penjualan Minu...
- DPR Dikuasai KMP, Mencetak Rekor Pengajuan Anggara...
- Tentang Informasi Kepada Masyarakat Terkait Progra...
- Rumah Kos Deudeuh Tak Berizin
- Panglima TNI: Badrodin Pas Jadi Kapolri
- Mengapa Anda Begitu Sayang Anjing? Inilah Alasannya
- Berapa Harga BBM Jenis Baru?
- Teror Bom di Batik Air Via SMS, Ini Bunyinya
- Ridwan Kamil Kebanjiran Dukungan Untuk Menjadi Pre...
- (MERDEKA !!!) Tersangka Korupsi Masuk Struktur Kep...
- Pemilu 2019 Menang, Demokrat Akan Teruskan Program...
- Istana Serahkan Pemilihan Wakapolri kepada Wanjakti
- [pengayom86!] TKI di Nunukan mengaku kerap dipalak...
- (Revolusi Mental) Usai UN, Puluhan Pelajar Bersetu...
- [ternyata] Limbad Jual Narkoba Palsu Ke Turis!
- Sssstt... " Ini Lho Pengganti BBM Baru Pengganti P...
- Ya Ampun... Unas Tuntas Langsung Pesta Seks, Ini F...
- Cerita Rio Pembunuh 'Tataa Chubby': Antara Cinta I...
- Presiden Jokowi Resmi Lantik Komjen Badrodin sebag...
- Moeldoko: TNI Setia pada Presiden, Itu Harga Mati!
- Duh! Ridwan Kamil Di Sangka Presiden Indonesia ole...
- [Full Mulustrasi] Saat Dimanajeri Andhika, Duo Ser...
- [Bakalan Kena Ga nih] Dahlan Iskan akan Diperiksa ...
- (lendir) selesai Ujian, kepala atas pusingkepala b...
- Presiden Lantik Komjen Badrodin Sebagai Kapolri Ha...
- Diduga Mesum Usai UN, Belasan Pelajar SMA di Semar...
- KAA 1955, Sukarno: Waspadai Kolonialisme Baru
- 36 WNI Masuk Daftar Antre Eksekusi Mati di Arab Saudi
- "Wapres Minta UN Diulang"
- Rio Mengaku Dibayangi Pelotot Mata 'Tataa Chubby'
- [PANASTAK BLANGSAK] Jokowi adalah musibah
-
▼
April
(623)