BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Wednesday, January 21, 2015

GILA, anggota (d)hewan anggarkan Rp 18,3 Miliar untuk Bangun Almamaternya

Kenalan dulu sama aktornya gan GILA, anggota hewan anggarkan Rp 18,3 Miliar untuk Bangun Almamaternya
Dwi Rio Sam bodo
Beritanya gan
Jakarta - Sungguh ironis, diantara puluhan gedung sekolah yang terhenti pembangunannya, ada anggota dewan yang berani memasukkan anggaran kelanjutan pembangunan gedung penunjang sekolah almamaternya. Yakni, SMP Negeri 97, Jalan Galur Sari Raya, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur.

Anggaran yang dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015 tak tanggung-tanggung, sebesar Rp 10,2 miliar untuk gedung penunjang tiga lantai. Padahal, gedung utama eksisting SMP Negeri 97 masih berdiri kokoh, bagus dan tidak ada yang rusak sedikitpun.

Lalu tanpa malu, anggota dewan yang bernama Dwi Rio Sambodo dari Fraksi PDI-P, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, mengajak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat ke bangunan sekolah yang terhenti pembangunannya sejak tahun 2014.

Terlihat berdiri kokoh kerangka bangunan sekolah dengan struktur tiga lantai. Akibat terhenti pembangunannya, lokasi kerangka bangunan sekolah dijadikan parkir liar oleh penduduk setempat.

Kemudian Dwi Rio mengadukan mengenai terhentinya pembangunan sekolah almamaternya itu. Dia menceritakan, pembangunan gedung penunjang SMP Negeri 97 sudah dilakukan sejak tahun 2013 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8,1 miliar. Anggaran itu digunakan hanya untuk pondasi, kerangka dan struktur bangunan saja.

"Tahun 2013, sudah dianggarkan Rp 8,1 milar, Pak Wagub. Tapi tahun 2014 terhenti pembangunannya. Ini gimana Pak. Kasihan kan murid-murid SMP 97. Untung tahun ini sudah dianggarkan dalam RAPBD DKI 2015 sebesar Rp 10,2 milar," kata Dwi Rio kepada Djarot di lokasi gedung penunjang SMPN 97, Jakarta Timur, Selasa (20/1).

Mendengar anggaran yang begitu besar mencapai total Rp 18,3 miliar hanya untuk gedung penunjang saja, Djarot terkejut dan langsung terdiam.

Lalu dia bertanya anggaran sebesar itu digunakan untuk apa saja dan penyebab pembangunan fisik berhenti.

Pertanyaan itu dijawab Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana. Dijelaskannya, anggaran 2013 sebesar Rp 8,1 miliar hanya untuk pondasi, struktur dan kerangka gedung. Kemudian, dalam RAPBD DKI 2015 sudah dianggarkan Rp 10,2 miliar untuk finishing pembangunan beserta dengan isi kelengkapan kegiatan belajar mengajar.

"Terhenti pembangunannya karena kekurangan dana Pak," ungkap Bambang.

Dwi Rio pun menyambung, "Iya, Pak. Pembangunan terhenti karena kekurangan dana. Dalam APBD DKI 2014 dihapuskan Pak. Bayangin, Pak, kan sayang bangunan ini jadi terlantar mangkrak kayak gini. Padahal kalau diterusin tahun lalu, pasti sudah bisa digunakan siswa. Sekarang malah dijadikan tempat parkir mobil. Makanya kita anggarkan lagi dalam APBD 2015," jelas Dwi.

Anggaran yang sangat besar hanya untuk gedung penunjang membuat para wartawan heran. Beberapa wartawan yang mengikuti blusukan Djarot bertanya kepada mantan Wali Kota Blitar ini, apakah anggaran sebesar itu realistis untuk pembangunan satu gedung penunjang.

Sempat terdiam beberapa saat, Djarot menyatakan anggaran pembangunan gedung penunjang SMPN 97 yang dianggarkan tidak realistis dan perlu dilakukan efisiensi anggaran.

"Hmm, kita harus kaji dulu anggarannya. Ini anggarannya perlu diefisiensikan. Anggarannya nggak realistis," tuturnya.

Mendengar pernyataan Djarot, wajah Dwi Rio pun langsung pucat, dan tak bisa berkata apa-apa lagi soal sekolahnya itu. Sambil mengiringi kepergian Djarot dari SMPN 97.

Penulis: Lenny Tristia Tambun/AF


SUMUR  

Link: http://adf.ly/wTB8s
FFFFFF

Blog Archive