BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Wednesday, April 1, 2015

Inilah Rumah Leluhur Lee Kuan Yew di Semarang

Inilah Rumah Leluhur Lee Kuan Yew di Semarang


Rumah di ujung timur Jalan Pemuda Nomor 57A Kota Semarang itu tak menampilkan sesuatu yang mencolok. Bangunan itu sama dengan rumah di sekitarnya yang rata-rata digunakan untuk usaha perdagangan dan kantor bisnis. Publik pun jarang tahu rumah itu pernah ditempati leluhur mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew.

"Saya tak pernah tahu, bahkan baru dengar dari wartawan saat mendatangi kantor ini," kata Supri Hariyanto, seoarang pekerja Royal Body Care, yang kini menempati rumah yang dipastikan pernah ditempati oleh Lee Hoon Leong, kakek Lee Kuan Yew saat di Semarang.

Rumah itu kini sudah berganti gaya lebih modern. Bangunan diperkirakan telah lama roboh seiring dengan pergantian kepemilikan sejak lama. Dulu warga sekitar lebih mengenal bangunan berukuran sekitar 7 x 20 meter itu sebagai bekas Apotek Noe Ma.

Menurut Supri, sejak ia bekerja pada 2005, kondisi bangunan sudah tak meninggalkan jejak rumah tua. Bahkan jejak sisa bangunan lama sudah tak terlihat karena sudah berganti gedung baru. "Sebelumnya ini kantor perusahaan Multi Level Marketing (MLM), tapi pemilik mengubah untuk pengemasan makanan ringan," kata Supri menjelaskan.

Mendiang Lee Kuan Yew dalam bukunya The Singapore Story, Memoirs of Lee Kuan Yew menyebut kakeknya, Lee Hoon Leong, menikah dengan Ko Lien di Semarang pada 1899.

Rumah di Jalan Pemuda itu diyakini sebagai tempat lahir Lee Chin Koon, ayah Lee Kuan Yew, pada 1903. Keluarga ini kemudian pindah ke Singapura ketika Lee Chin Koon masih bayi.

Keyakinan rumah itu ditempati Lee Kuan Yew karena sebuah catatan yang menunjukkan rumah itu dibeli oleh pengusaha Semarang yang kemudian digunakan untuk Apotek Neo Ma.

Sri Oentari, 86 tahun, seorang warga di belakang rumah bekas leluhur Lee tinggal, membenarkan bangunan itu dulu merupakan Apotek Noe Ma. "Apotek Noe Ma kemudian dibeli oleh warga Pandanaran," kata Sri Oentari.

Namun Sri yang telah tinggal di kawasan itu sejak 40 tahun silam tidak tahu ada keluarga bermarga Lee yang menempati. "Termasuk dulunya apakah rumah tinggal. Yang saya tahu itu dulu Apotek Noe Ma," katanya.

Sekretaris Kelurahan Pandansari, Kecamatan Semarang Tengah, Joko Agus, mengaku tak menemukan arsip yang menunjukan bangunan bernomor 57A di Jalan Pemuda itu milik keluarga Lee. "Sulit ditemukan," kata Joko.

Kawasan di Jalan Pemuda itu sudah mengalami pemekaran wilayah sehingga sulit untuk menemukan arsip tersebut. "Arsipnya kemungkinan tidak ada karena sudah lama sekali," kata Joko menjelaskan.


SUMBER 


INI BUKTI OTENTIK, BAHWA SINGAPORE SECARA HISTORIS ADALAH MILIK INDONESIA ...

AYO ... REBUT KEMBALI SINGAPORE, HARUS PULANG KE PANGKUAN IBU PERTIWI ..

AYO JOKOWI .. KAMU PASTI BISA

Link: http://adf.ly/1CcZQ3
FFFFFF

Blog Archive