BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Thursday, April 16, 2015

Kembangan Teknologi Desa, Mendes Tandatangani MoU Dengan ITB

Kembangan Teknologi Desa, Mendes Tandatangani MoU Dengan ITB

Bandung - Penerapan inovasi teknologi tepat guna untuk penyelenggaraan kewirausahaan desa dinilai penting untuk meningkatkan produktifitas dan memberdayakan potensi desa. Karena akan mampu menciptakan desa mandiri dan pengentasan desa tertinggal.

Hal itu dikemukakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar usai menandatangani Memorandum of Undestranding (Mou) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), terkait penyelenggaraan bidang pembinaan kewirausahaan desa, dan inovasi teknologi tepat guna untuk desa di Kampus ITB, Bandung, Rabu (15/4).

Sebagai perguruan tinggi, ITB menurut Marwan, diharapkan bisa melakukan fungsi pemeberdayaan desa.

"Salah satu dengan membangun desa khususnya membangun kewirausahaan desa dan teknologi tepat guna untuk desa," ujar Menteri Marwan.

Tujuan dari MoU dengan ITB, kata Menteri Marwan lagi, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan pengembangan kewirausahaan dan berbasis penelitian.

"Dengan MoU ini juga diharapkan bisa mengoptimalkan potensi sumberdaya desa melalui penerapan teknologi tepat guna untuk kemandirian," tandasnya.

Penerapan teknologi tepat guna, lanjut Menteri Marwan, bisa dikembangkan dengan berbagai macam model. "Bisa yang berkaitan dengan badan usaha milik desa (BUMDESA), sebagai salah satu program Kementerian Desa. Selain itu juga bisa dikembangkan inovasi tepat guna untuk meningkatkan produktifitas desa," ujarnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut juga berjanji akan mengunjungi beberapa desa yang telah dibina ITB. Menteri Marwan yakin, dengan adanya peran aktif dari perguruan tinggi, desa bisa dikembangkan lebih baik lagi.

"ITB ini menjadi titik tolak awal dalam membangun pemahaman bersama bahwa perguruan tinggi dan pemerintah perlu bekerjasama untuk membangun desa," tandasnya.

Dikatakan Marwan, pengembangan teknologi perlu mendapat dukungan bagi mahasiswa agar mengembangkan desa. "Jika ITB punya pemikiran, gagasan atau hasil penelitian untuk membuat kebijakan yang strategis saya sangat enang hati. Saya bangga ITB menjadi kebanggaan indonesia, dan saya bangga ITB bisa menjadi kampus yang mempunyai daya saing," ujarnya.

Dipaparkan Marwan Jafar, saat ini sebanyak 185 kabupaten tertinggal dan sangat membutuhkan perhatian serius. Tidak hanya Pemerintah, perguruan tinggi, usahawan, dan seluruh rakyat Indonesia harus ikut berpartisipasi menciptakan kesejahteraan bersama.

"Kalau kita keluar jawa, dari Indonesia Timur akan sangat merasakan betul kebutuhan minimal dasar saja akan sangat kurang. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, ketersedian makan sehari-hari, air bersih, itu masih sangat terasa," ujar Menteri kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.

Dan saat ini, ujar Menteri Marwan lagi, masih ada 48 kawasan transmigrasi dan ditargetkan akan berkurang 4 juta lebih selama lima tahun. Sekarang, sudah ada 3.500 juta hektar.

"Kalau ada lulusan ITB dapat mengembangkan daerah perbatasan dengan potensi alam yang luar biasa. Kalau itu kita kembangkan bersama-sama melalui transmigrasi ini akan sangat membantu indonesia," ujarnya.

"Saya dulu belum pernah mendengar serius untuk mengurus perbatasan. Sekarang ada upaya serius dari pemerintah untuk mengurus weilayah perbatasan agar wilayah perbatasan kita mempunyai daya saing dan harga diri," ujar Menteri Marwan.
Firman Qusnulyakin/FQ

#Bhebe
#Sumber:' http://m.beritasatu.com/iptek/265670...engan-itb.html'

Link: http://adf.ly/1F2pFM
FFFFFF

Blog Archive