BLOG IGO BERITA KINI PINDAH KE WAVIE-NEWS.TK

Friday, April 10, 2015

Sepakbola Indonesia Kembali Tersedot ke 'Zaman Kegelapan'

Sepakbola Indonesia Kembali Tersedot ke Zaman Kegelapan
ISL kembali mengalami penundaan, di saat sponsor dan situasi kondusif
Sepakbola Indonesia terancam kembali ke zaman kegelapan. Saat perlahan mulai menapaki ke jenjang yang lebih elite, kepakan "Garuda" tampak dihambat dan ditarik kembali turun.

Bagaimana tidak, kompetisi di Indonesia mulai mendapatkan pengakuan dari AFC sebagai salah satu liga berpotensi dan memberikan jatah ke Liga Champions Asia, walaupun harus melewati babak kualifikasi lebih dulu.

Seperti yang dilansir situs resmi AFC pada November 2014, Indonesia menempati peringkat tujuh klasemen penilaian zona Asia Timur, sehingga berhak dapat satu jatah di babak kualifikasi.

Satu tempat di babak dua playoff dinyatakan berhak jadi milik Indonesia, setelah mengumpulkan poin 25.004 usai penilaian AFC. Penilaian ini berdasarkan penampilan tim nasional dan mutu dari kompetisi lokal negara tersebut.

Jatah klub Indonesia di AFC Cup pun ditambah menjadi dua. Tambahan jatah ini sangat terasa jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, akibat masalah dualisme yang sempat mendera PSSI selama dua tahun lamanya.

Terakhir, klub Indonesia bersaing di pentas kompetisi elite klub Asia pada musim 2010-11 ketika Persipura Jayapura berpeluang tembus Liga Champions Asia lewat babak kualifikasi. Setelah itu, reputasi sepakbola Indonesia luntur karena kisruh.

Memasuki musim 2014-15, aura kompetisi Indonesia Super League (ISL) tengah menunjukkan jarum yang sedang mengarah ke lambang positif. Klub-klub terus memperbaiki diri untuk mendapatkan status profesional dan pemain-pemain kelas dunia didatangkan.

Selain itu, PT Liga Indonesia mampu mendapatkan sponsor kakap dari Timur Tengah yaitu Qatar National Bank atau QNB yang disebut-sebut memiliki nominal kerja sama yang cukup tinggi. ISL pun perlahan mulai memperlihatkan daya tariknya.

Tetapi, langkah ke depan itu bukan tanpa hambatan. BOPI atau Badan Olahraga Profesional Indonesia, yang mendapatkan kepercayaan dari Menpora, Imam Nahrawi, melihat kalau klub-klub di ISL belum sepenuhnya siap untuk tampil di ISL.

Kick-off yang sedianya digelar pada Januari 2015 pun ditunda oleh beberapa alasan yang disodorkan oleh BOPI. Tapi, masalah tak selesai sampai di situ saja, ISL terancam mencoret dua klub pesertanya, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya, akibat masalah legalitas.

Meski sempat ngotot menggelar pertandingan, PSSI akhirnya resmi menunda ISL sampai akhir April 2015 usai Kongres Luar Biasa yang bakal digelar pada 18 April mendatang.

Kembali ke Zaman Kegelapan

Badan sepakbola tertinggi Tanah Air itu menghormati surat teguran menpora, yang mengancam akan membekukan PSSI kalau sampai tidak mengindahkan instruksi dari BOPI dan tetap memaksakan ISL dengan 18 klub.

Hal ini tentu menjadi masalah buat perkembangan kompetisi di Indonesia dan mengancam sepakbola Tanah Air kembali ke era kegelapan. Bisa-bisa AFC atau para sponsor jengah dengan kondisi Indonesia dan tidak percaya atau ogah melakukan investasi lagi.
Siapa yang rugi? Jelas klub sepakbola, pelatih, pemain, suporter, dan semua stakeholder yang memang ingin melihat sepakbola lokal maju dan menjadi salah satu kekuatan elite di Asia. Status profesional pun semakin sulit untuk diraih, karena terus terbelit masalah finansial. Lalu, apa kerugian untuk BOPI? Tidak ada.

"Sungguh sangat ironis ketika kami akhirnya bangkit dari masa kegelapan yang lama saat ada dua liga dan dua asosiasi sepakbola, dan juga akhirnya ada sponsor kelas dunia, tapi masih ada beberapa orang yang ingin membuat sepakbola Indonesia hancur," tulis salah satu pengamat sepakbola Indonesia, Antony Sutton, di ESPN FC.

Sekarang, para pemain, pelatih dan suporter yang menjadi korban utama penundaan ISL ini hanya bisa menghela napas dan mengatakan, "Begini-begini melulu masalahnya." Mereka semua sudah pernah menjadi saksi dan kali ini masalah muncul.

Penundaan ini pasti memberikan dampak bagi reputasi Indonesia di mata sepakbola Asia dan dunia. Apalagi, saat ini, tim nasional penampilannya sedang melorot, maka kompetisi Indonesia terancam kehilangan jatah mereka tampil di Asia akhir musim nanti. Mudah-mudahan tidak jadi kenyataan.
RIP   (bola.viva.co.id)

SaveQNBLeague

Link: http://adf.ly/1EI9uk
FFFFFF

Blog Archive